M. Quraish Shihab
Banyak orang yang sebenarnya berotak jenius masih ragu menggunakan akalnya karena takut melanggar batas yang dibolehkan agama. Tapi banyak pula yang begitu yakin dengan kemampuan akalnya sehingga mematok kemasukakalan sebagi ukuran diterima tidaknya suatu ajaran agama.
…Islam tidak berkembang, dan dalam saat yang sama dinyatakan pula bahwa Islam selalu sesuai dengan setiap waktu dan tempat. (hal: 55)
Ajaran Islam menyambut baik setiap perubahan, (hal: 57)…
Dan masih banyak lagi kaidah-kaidah lainnya yang bersifat pasti, lagi tidak berubah, yang kesemuanya mengantar kepada kelenturan hukum-hukum agama dan menjamin kesesuaiannya dengan setiap tempat, waktu, dan situasi. (hal: 62)
Salah satu cara keliru yang ditempuh oleh sementara cendikiawan Muslim guna membuktikan kesejalanan ajaran Islam dengan perkembangan sains adalah menyambut setiap penemuan ilmiah dengan menyatakan bahwa hal tersebut telah diungkap oleh al-Quran, lalu mereka memaksakan penafsiran ayat agar sejalan dengan penemuan tsb (hal: 71).
Tinggalkan komentar